Tentukan Desain Perbaikan Jalan Nasional, BPJN Lakukan Penyelidikan Longsor di Satui Tanahbumbu
Pesisirmedia.com, BANJARMASIN – Perbaikan permanen Jalan Nasional di KM 171 Desa Satui Barat Kecamatan Satui Kabupaten Tanahbumbu Kalimantan Selatan yang longsor pada Rabu (28/9/2022) lalu belum bisa direhabilitasi segera.
Pasalnya titik longsor masih dalam tahap perbaikan oleh PT MJAB yang beraktifitas terdekat dengan titik longsor.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, Sauqi Kamal di DPRD Kalsel Rabu (5/10/2022) mengatakan, saat ini PT MJAB sudah mendapatkan izin dari Pemkab Tanahbumbu untuk melakukan perbaikan lereng longsoran agar lebih melandai.
“Sementara ini kita masih melakukan penyelidikan tanah untuk menentukan desain perbaikan jalan nanti, setelah menentukan desain baru dilakukan penghitungan anggaran perbaikan,” katanya.
Sementara belum dilakukan perbaikan total, pengamanan jalan yang ada saat ini dilakukan dengan perbaikan lereng.
Saat ini diketahui untuk roda dua dan empat masih bisa melintasi jalan yang sebagian longsor. Sedang roda enam ke atas melintasi jalur alternatif sementara melalui jalan houling HR Putra yang bisa dilalui pengendara dari Simpangempat Sompul tembus Simpang Tiga Underpass H Abidin.
Ungkap Sauqi, memang PT MJAB merupakan perusahaan yang aktifitasnya terdekat dengan titik longsor.
“Kalau jaraknya dari jalan kita sekitar 200 meter dari badan jalan,” ujarnya.
Sebelumnya kata Sauqi PT MJAB sudah memberikan banyak bantuan untuk BPJN dalam penanganan jalan di sekitar itu, namun untuk perbaikan pasca longsor ia mengaku belum mendapatkan informasi.
“Bantuan ke depan, belum tau,” sebutnya.
Berdasarkan data dari Pemkab Tanahbumbu di area longsor tersebut memang ada 4 IUP Pertambangan. Namun, ada yang mati izinnya dan ada yang masih aktif.
Empat pemegang IUP tersebut yakni PT MJAB, Autum, Arutmin Indonesia dan PT ABC. Pemegang IUP yang masih aktif yakni MJAB dan Arutmin.
Pihak MJAB masih aktif bekerja sesuai koridornya, sedangkan Arutmin tidak mengerjakan itu walaupun itu konsesinya, sisanya sudah lama mati