Menteri BUMN harap Industri kendaraan listrik tak dimomopoli
Pesisirmedia.com – Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan tidak memberi ruang
untuk monopoli dalam mengelola ekosistem industri baterai kendaraan
bermotor di Tanah Air.
Pemerintah membuka lebar kerjasama investasi di PT Industri Baterai Indonesia
atau Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai holding BUMN untuk Industri
baterai kendaraan listrik. Teranyar, BUMN berencana mengakusisi saham
produsen mobil listrik asal jerman, StreetScooteer. Rencananya
pembelian saham itu akan dilakukan anak perusahaan IBC, Odin Automative.
” Saya sangan membuka kerjasama dengan banyak pihak karena ekosistemnya
(kendaraan listrik) bolong. Percayalah, kita tidak memonopoli ini (IBC). Karena
itu kami beri kesempatan kepada swasta agar mengisi dan BUMN mengisi, “
tegas Erick dalam Orasi Ilmiah Menteri BUMN di Instut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) secara virtual, Sabtu (11/12).
Erick menilai, ekosistem pembangunan kendaraan listrik atau EV di Indonesia
masih timpang. Karenanya dibutuhkan kerjasama investasi dari asing maupun
investor dalam negeri lewat IBC. Holding tersebut terdiri dari Mining Industry
Indonesia (MIND ID), Aneka Tambang (Antam), Pertamina dan perusahaan
Listrik Negara (PLN).
Erick menyatakan Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam seperti nikel
dan tambang sebagai bahan baku baterai EV, masih belum bisa memproduksi
mobil listrik secara massal. Pemerintah pun menarik investor asing untuk
terlibat dalam proyek ini.
“Kita paksa Korea dan Tiongkok untuk berpartner supaya jangan cuma ambil\
nikelnya, harus bikin pabrik di sini, upaya membuka lapangan kerja dan pelan-\
pelan transfer knowlage,’ jelas Menteri BUMN.
Erick Berharap, Indonesia bisa menciptakan hilirisai kendaraan listrik
dengan membangun pabrik baterai secara mandiri, tanpa mengharapkan impor
produk tersebut.
“Jangan sampai hilirisai baterai ini dimonopoli. Bahan bakunya diproses keluar
negeri, kita terima baterainya. Lalu, baterainya lebih mahal dari mobilnya,
padahal bahan baku dari kita. Jangan jadi market lagi dengan cuma bisa kirim
sumber daya alam, tidak ada hilirisainantinya, ” tutup Erick.
Sumber : https://mediaindonesia.com/ekonomi/453105/erick-ingin-industri-kendaraan-listrik-tak-dimonopoli