BANJARBARUHOT NEWS

Perkembangan Realisasi Investasi di Kalimantan Selatan Tahun 2021

pesisirmedia.com, Banjarbaru – Triwulan IV Tahun 2021, Realisasi Rp. 3.280.205.780.000 (± 3,28 Trilyun)

Perbandingan Q o Q
TW III Tahun 2021 =4.204.967.400.000
TW IV Tahun 2021 = 3.280.205.780.000
Terjadi penurunan sebesar Rp.924.319.760.000 atau – 28,17% dari TW III Tahun 2021
Secara kuantitas jumlah proyek yang disampaikan berjumlah 619 proyek, mengalami penurunan sebanyak 329 proyek atau 53,1 % dibanding triwulan 3 tahun 2021
Secara kualitas, sector tersier lebih dominan sebanyak 476 proyek artinya dari sector jasa masih mendominasi realisasi investasi di Kalimantan Selatan, disusul sector primer 74 proyek dan sector sekunder sebanyak 69, berdasarkan data tersebut terlihat sector primer sudah mulai mengalami penurunan, sedangkan sector sekunder mulai meningkat artinya sector yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi atau setengah jadi mulai menjadi minat pelaku usaha
Untuk tenaga kerja yang diserap sejumlah 5.639 orang mengalami peningkatan dari triwulan 3 tahun 2021 sebesar 1.549 orang atau 37,87% walaupun jumlah proyeknya mengalami penurunan dibanding triwulan sebelumnya
Perekonomian Kalimantan Selatan Triwulan IV – 2021 dibanding triwulan III – 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 0,02 persen. Pertumbuhan positif terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Industri Pengolahan sebesar 15,52 persen, diikuti Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 11,13 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 10,59 persen. Lapangan usaha yang mengalami konstaksi adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 26,34 persen dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 3,57 persen
Perbandingan Y o Y
TW IV Tahun 2020 = 1.959.303.860.000
TW IV Tahun 2021 = 3.280.205.780.000
Terjadi peningkatan sebesar Rp.1.320.901.920.000 atau 40% dari TW IV Tahun 2020

Secara kuantitas jumlah proyek yang disampaikan berjumlah 619 proyek, mengalami penurunan sebanyak 12 proyek atau 2 % dibanding triwulan IV tahun 2020
Untuk tenaga kerja yang diserap sejumlah 5.639 orang mengalami peningkatan dari triwulan 4 tahun 2020 sebesar 623 orang atau 117%

Ekonomi Kalimantan Selatan triwulan IV-2021 dibanding triwulan IV-2020 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,55 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Industri Pengolahan mencapai 15,65 persen dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 13,68 persen. Sedangkan lapangan usaha yang mengalami kontraksi adalah Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 2,22 persen. Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2021, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 1,98 persen, Pertambangan dan Penggalian sebesar 1,38 persen, dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,46 persen

s.d Triwulan IV Tahun 2021
Realisasi Rp. 12.715.504.480.000 (± 12,71 Trilyun)

Capaian terhadap Target Nasional Rp. 10.830.000.000,- = 117%
Capaian terhadap RPJMD Rp. 11.000.000.000,- = 116%

Perbandingan q o q
s.d. TW III Tahun 2021 = 9.435.299.040.000
s.d. TW IV Tahun 2021 = 12.715.504.480.000
Terjadi peningkatan sebesar Rp.3.280.205.780.000 atau 26% dari TW III Tahun 2021

Perbandingan Y o Y
Tahun 2020 = 7.756.307.320.000
Tahun 2021 = 12.715.504.480.000

Terjadi peningkatan sebesar Rp.4.959.197.160.000 atau 39% dari Tahun 2020

Secara kuantitas jumlah proyek yang disampaikan pada tahun 2021 secara kumulatif berjumlah 3.157 proyek, mengalami peningkatan sebanyak 1.158 proyek atau 37 % dibanding tahun 2020.
Untuk tenaga kerja yang diserap sejumlah 22.933 orang mengalami peningkatan dari tahun 2020 sebesar 841 orang atau 4% .

Ekonomi Kalimantan Selatan tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,48 persen. Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 10,89 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 7,22 persen; dan Industri Pengolahan sebesar 6,23 persen. Adapun lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan terendah adalah Jasa Lainnya sebesar 1,16 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,16 persen; dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 1,19 persen. Struktur PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2021 masih didominasi oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,37 persen; Industri Pengolahan sebesar 13,95 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,93 persen; dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 10,28 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kalimantan Selatan mencapai 57,53 persen.

Berdasarkan Sektor :
Triwulan IV (Oktober – Desember 2021)
Yang paling banyak jumlah proyek adalah sektor Perdagangan dan Reparasi dengan jumlah 280 proyek (PMA 11 proyek dan PMDN 269 proyek) dengan nilai investasi Rp.248.646.240.000,- peringkat ke 2 sektor Jasa Lainnya sebanyak 65 proyek (PMA 7 proyek dan PMDN 58 proyek) dengan nilai investasi Rp.85.839.920.000,- sedangkan peringkat ketiga adalah sektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan dengan jumlah 41 proyek (PMA 6 Proyek, PMDN 35 Proyek) dengan nilai investasi Rp.897.408.460.000
Pada Triwulan 4 Tahun 2021 ini terlihat sector pertambangan sudah tidak mendominasi lagi, artinya komitmen pemerintah daerah untuk mengurangi pengolahan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sudah berkurang diganti dengan sector lain yang lebih banyak memerlukan tenaga kerja
Catatan :
Jumlah Proyek Terbesar : Sektor Perdagangan dan Reparasi 280 proyek dengan nilai investasi Rp. 248.646.240.000,-
Nilai Investasi terbesar ada pada sektor pertambangan dengan nilai investasi Rp. 997.032.340.000 dengan jumlah proyek 32 buah

s.d Triwulan IV (Januari – Desember 2021)
Yang paling banyak jumlah proyek adalah Sektor Perdagangan dan Reparasi dengan jumlah 1.214 proyek (PMA 43 proyek dan PMDN 1.171 proyek) dengan nilai investasi Rp.1.189.624.620.000,- peringkat ke 2 sektor Jasa Lainnya sebanyak 335 proyek (PMA 29 proyek dan PMDN 306 proyek) dengan nilai investasi Rp.754.041.160.000,- sedangkan peringkat ketiga adalah sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi dengan jumlah 243 proyek (PMA 25 Proyek, PMDN 218 Proyek) dengan nilai investasi Rp.1.634.681.700.000,-
Catatan :
Jumlah Proyek Terbesar : Sektor Perdagangan dan Reparasi 1.214 proyek dengan nilai investasi Rp. 1.189.624.620.000,-
Nilai Investasi terbesar ada pada sektor pertambangan dengan nilai investasi Rp. 4.984.535.620.000 dengan jumlah proyek 225 buah (PMA 72 proyek, PMDN 153 proyek)

BerdasarkanLokasi :
Triwulan IV (Oktober – Desember 2021)
Proyek yang paling banyak ada di Kota Banjarmasin dengan jumlah 144 Proyek (PMA 17 proyek, PMDN 127 proyek) dengan nilai investasi Rp.770.884.680.000,- disusul diperingkat 2 Kabupaten Tanah Bumbu dengan 101 proyek (PMA 8 proyek, PMDN 93 proyek) dengan nilai investasi Rp. 206.156.900.000,- sedangkan peringkat ketiga Kabupaten Banjar dengan 82 proyek (PMA 1 proyek, PMDN 81 proyek) dengan nilai investasi Rp.197.202.000.000,-
Catatan :
Jumlah proyek terbanyak ada di Kota Banjarmasin dengan jumlah 144 Proyek (PMA 17 proyek, PMDN 127 proyek) dengan nilai investasi Rp.770.884.680.000,-
Nilai investasi terbesar ada di Kab. Kotabaru dengan nilai investasi sebesar Rp893.748.320.000 (jumlah proyek 33 yang terdiri PMA 3, PMDN 30)

s.d Triwulan IV (Januari – Desember 2021)
Proyek yang paling banyak ada di Kota Banjarmasin dengan jumlah 712 Proyek (PMA 59 proyek, PMDN 653 proyek) dengan nilai investasi Rp.1.820.532.660.000, disusul diperingkat 2 Kabupaten Tanah Bumbu dengan 454 proyek (PMA 44 proyek, PMDN 410 proyek) dengan nilai investasi Rp.1.493.945.280.000,- sedangkan peringkat ketiga Kabupaten Banjar dengan 422 proyek (PMA 13 proyek, PMDN 409 proyek) dengan nilai investasi Rp.1.658.092.420.000,-
Catatan :
Jumlah proyek terbanyak ada di Kota Banjarmasin dengan jumlah 712 Proyek (PMA 59 proyek, PMDN 653 proyek) dengan nilai investasi Rp.1.820.532.660.000
Nilai investasi terbesar ada di Kab. Tabalong dengan nilai investasi sebesar Rp.3.579.086.280.000 (jumlah proyek 303 yang terdiri PMA 16, PMDN 287)

BerdasarkanNegara :
Triwulan IV
Pada triwulan IV tahun 2021 Negara Singapura menjadi Negara terbanyak dalam jumlah proyek yaitu sebanyak 27 proyek dengan nilai investasi yang dihasilkan Rp.24.360.100.000 disusul British Virgin Island dengan 6 proyek senilai Rp.34.539.220.000,- sedangkan peringkat ketiga Malaysia dengan 4 proyek senilai Rp.310.664.640.000 dan Belanda dengan 4 proyek senilai Rp.32.623.700.000,-
Catatan :
Singapura dengan Jumlah Proyek Terbanyak 27 buah dengam nilai investasi Rp.24.360.100.000
Malaysia dengan Nilai Investasi terbesar Rp. 310.664.640.000 dengan 6 Proyek

s.d Triwulan IV
s.d. triwulan IV tahun 2021 Negara Singapura menjadi Negara terbanyak dalam jumlah proyek yaitu sebanyak 124 proyek dengan nilai investasi Rp.75.851.380.000,- disusul Malaysia dengan 30 proyek senilai Rp.438.181.040.000,- sedangkan peringkat ketiga British Virgin Island dengan 21 proyek senilai Rp.321.112.400.000,-
Catatan :
Singapura dengan Jumlah Proyek Terbanyak 124 proyek dengan nilai investasi Rp.75.851.380.000,-
Malaysia dengan Nilai Investasi Terbesar Rp.438.181.040.000,- dengan 30 Proyek

CATATAN PERISTIWA KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV-2021
Nilai ekspor komoditas unggulan batu bara mengalami peningkatan baik secara q-to-q maupun Y-on-Y.
Siklus musiman tanaman pangan di Kalimantan Selatan telah melewati musim panen di triwulan sebelumnya, sehingga pada triwulan IV memasuki zona kontraksi.
Realisasi pengadaan semen dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengalami peningkatan sebesar 3,39 persen secara Y-on-Y.
Terdapat perusahaan industri kimia di Kab. Tanah Bumbu yang telah berproduksi di triwulan IV-2021
Penumpang angkutan udara yang berangkat mengalami peningkatan hingga 172,11 persen secara q-to-q dan 8,80 persen secara Y-on-Y.
Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan Oktober-Desember 2021 sebesar 50,67; 53,44; dan 57,63; sementara hotel non-bintang sebesar 21,83; 24,39; dan 26,09. Meningkat dari Oktober-Desember 2020 sebesar 49,64; 52,74; dan 51,21 untuk hotel berbintang dan 19,07; 18,74; dan 22,13 untuk hotel non-bintang.
Inflasi Kalimantan Selatan tahun ke tahun bulan Desember 2021 sebesar 2,72 persen
Neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan Tahun 2021 mengalami surplus dan meningkat 55 persen dibanding tahun 2020. Nilai Ekspor mengalami kenaikan sebesar 53,64 persen, sedangkan nilai impor menurun 20,65 persen dibanding tahun 2020.
Realisasi Belanja Pemerintah tahun 2021 baik APBD maupun APBN mengalami kenaikan untuk jenis belanja barang, pegawai dan modal.
Realisasi penanaman modal yang tercatat di BKPM selama Tahun 2021 sebesar 11,003 Triliun Rupiah (PMDN) meningkat 156 persen dibanding tahun 2020

Sumber data :
Kementerian Investasi / BKPM
BPS, 2021

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!