Jadi Istri Nicholas Saputra, Ariel Tatum Tampil Sederhana di Film Sayap Sayap Patah
Pesisirmedia,com, – Trailer film terbaru Nicholas Saputra dan Ariel Tatum, Sayap Sayap Patah, sudah dirilis seminggu lalu, namun nama aktor 38 tahun itu masih saja jadi topik perbincangan publik. Dalam cuplikan tersebut, keduanya tampak berperan sebagai suami istri.
Jadi istri Nicholas di film tersebut, penampilan Ariel tidak seperti yang biasa terlihat dalam kesehariannya. Diceritakan sedang hamil besar, karakter pemilik nama lengkap Ariel Dewinta Ayu Sekarini di film garapan Rudi Soedjarwo tersebut cenderung tampil sederhana.
Dalam adegan demi adegan yang dibocorkan, Ariel tampil memakai oversized shirt yang membeli cukup kelapangan pada perut buncitnya. Ia juga memakai loose dress bermotif layaknya kebanyakan ibu di rumah pada umumnya. Di bingkai lain, karakter Ariel juga memakai sweatshirt abu nan simpel.
Pulasan makeup-nya juga super tipis, hanya memberi kesan segar dengan lipstik merah muda. Rambut panjang Ariel sesekali digerai, namun ada juga waktu-waktu di mana itu ditata menggunakan jepit besar.
Selain berdialog dengan penuh perasaan, keduanya juga terlihat berpelukan dan berbaring di atas ranjang. Adegan ini sempat jadi sensasi online. Tidak cukup sampai di situ, Ariel dan Nicholas juga terlihat beradegan mesra dengan saling mendekatkan wajah mereka.
Di unggahan Instagram-nya, beberapa waktu lalu, Ariel Tatum tampak memperingatkan para pengikut akunnya. Ia menulis, “Segera di bioskop. Jangan lupa siapin tissue! #SayapSayapPatahFilm”
Melihat kemesraan Nicholas Saputra dan Ariel Tatum di trailer film tersebut, warganet banyak yang bawa perasaan alias baper. Layaknya pasangan suami istri, dua karakter ini juga sempat terlibat pertengkaran.
Adegan pun berganti dengan ketegangan lantaran Nicholas dalam film ini berperan sebagai anggota Densus 88. Kisah film tersebut memang diambil dari tragedi mengerikan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada 8 Mei 2018.
Kala itu, sejumlah tahanan kasus terorisme membobol rutan Mako Brimob yang menyebabkan bentrokan dengan anggota Densus 88. Lima orang anggota Densus 88 meninggal dunia akibat peristiwa itu.
Bagi Nico, sapaan akrabnya, fakta bentrokan yang berujung jatuhnya korban jiwa jelas menyayat hati, lapor kanal Showbiz Liputan6.com. Karakter di film ini, menurutnya, merupakan tantangan baru karena menjajaki akting yang tidak biasa.
“Ini hal baru buat saya, saya belum pernah memerankan karakter seperti ini,” ia mengatakan saat jumpa pers di kawasan Dharmawangsa Jakarta Selatan, Januari 2022.
icholas Saputra bercerita tentang karakternya di film yang juga melibatkan Denny Siregar sebagai produser eksekutif tersebut. “Aku dapat peran sebagai Aji, seorang anggota Densus 88. Aji merupakan seorang suami dan memiliki istri bernama Nani. Ia seorang Densus yang ada kaitannya dengan kejadian Mako Brimob,” tuturnya.
Untuk mendalami karakternya, Nico mulai mencari referensi berakting langsung dari para anggota Densus 88. Ia juga berinteraksi dengan para anggota Densus 88 untuk melihat keseharian mereka.
“Ya sudah melakukan beberapa riset kita lihat gerak-gerak mereka, look, dan penampilan seperti apa dan interaksi langsung (ke anggota Densus 88),” ia mengatakan.
Nico juga dituntut untuk langsung menyesuaikan diri dengan karakternya sebagai anggota Densus 88. Mencari berbagai informasi mengenai Densus 88 pun akhirnya jadi aktivitas yang dilakukan Nico sebelum memulai proses syuting.
“Tentu kita banyak interaksi dan banyak kegiatan untuk dapat pengetahuan soal Densus pastinya,” Nico menambahkan. Selain peran baru, reuninya dengan Rudi Soedjarwo juga jadi cerita lain.
Film tersebut kembali mempertemukan Nicholas Saputra dengan Rudi Soedjarwo. Mereka sebelumnya bekerja sama dalam proyek film Ada Apa dengan Cinta?. Nico blak-blakan mengakui bahwa kerja sama dengan Rudi di film yang sukses melambungkan namanya itu sangat berkesan.
Kini, 21 tahun setelahnya, Nico dan Rudi dipertemukan kembali melalui film Sayap Sayap Patah. Menariknya, reuni mereka adalah tentang mengerjakan cerita film yang jauh berbeda dari sebelumnya. “Ini momen yang saya tunggu-tunggu untuk bisa kerja bareng Mas Rudi,” tutur Nico.
Narasi serupa juga diungkap Rudi. Menurutnya, ini merupakan penantian selama 21 tahun baginya yang ingin kembali bekerja sama dengan Nico.
“21 tahun saya enggak pernah kerja sama (Nicholas Saputra) dalam film, ketemu kasual aja. Dari 21 tahun lalu saya sudah mau kerja sama lagi sama dia dan saat kesempatan ini datang, saya sangat semangat,” Rudi membeberkan.
Di sisi lain, Denny Siregar menuturkan bahwa film hasil kerja samanya dengan Maxima Pictures itu merupakan bentuk apresiasi pada para personel kepolisian yang gugur dalam kejadian tersebut. “Kita sepakat ini monumen untuk mereka, sekaligus sebagai peringatan radikalisme dan terorisme di indonesia,” ujarnya.